Pada jaman dulu Dokar adalah alat transportasi tradisional
yang sering dijadikan angkutan utama masyarakat menjalankan aktivitas
sehari-hari. Dalam menjalankan roda perekonomian, dokar menjadi salah satu
transportasi penting yang digunakan untuk berdagang dipasar, mengangkut hasil
panen dan sebagai angkutan umum masyarakat sebelum ada kendaraan bermotor
seperti jaman modern sekarang ini.
Seiring berjalannya waktu dan kendaraan bermotor semakin
banyak, kini dokar beralih fungsi menjadi angkutan wisata yang beroperasi
sebagai pelengkap wahana bermain dan untuk memanjakan pengunjung yang ingin
merasakan transportasi tradisional dan berkeliling mengitari tempat wisata.
Kuda dan andongnya didandani secantik mungkin dengan tujuan untuk menarik
simpatik warga agar mau menggunakan jasanya mengelilingi tempat wisata. Dokar
dikendalikan oleh seorang kusir yang ahli mengendalikan kuda sesuai dengan kemauan
Sang Kusir.
Di Kabupaten Kediri masih banyak kita jumpai dokar di tempat
wisata seperti di kawasan Simpang Lima Gumul. Dokar-dokar disini sangat
berperan memperkenalkan seluruh kawasan Wisata Monumen SLG kepada para
pengunjung. Selain mengendalikan kuda, para kusir juga sering berperan sebagai
“Guide” (pemandu wisata) menjawab segala pertanyaan dari pengunjung tentang
Simpang Lima Gumul sambil berputar mengelilingi kawasan wisata tersebut. Tarif
yang mereka patok juga tidak mahal yaitu Rp. 4.000 untuk sekali putaran.
Perlu diketahui, dokar dikawasan ini sudah masuk dalam PEDOK
yang merupakan kependekan dari Persatuan Dokar di Kabupten Kediri yang telah
berdiri sejak 5 tahun yang lalu. Paguyuban ini beranggotakan 8 dokar dari
berbagai daerah di Kabupaten Kediri dan dari berbagai kalangan. Paguyuban ini
diketuai oleh Parjan Mantan Kepala Desa yang berpengalaman pernah mengikuti
pacuan kuda dari Sumbercangkring Kecamatan Gurah. Terang Parjan.
Parjan mengatakan bahwa pada hari libur nasional, libur
sekolah atau tiap hari Sabtu dan Minggu dimana saat banyak pengunjung di area
wisata SLG maka para penyedia jasa angkutan dokar akan ramai. Tetapi di saat
hari biasa atau saat pengunjung sepi maka para kusir mencari nafkah dari obyek
lain.
Seperti Naryo dari Desa Paron Selain sebagai kusir dokar,
Naryo juga mencari nafkah dengan mengumpulkan barang bekas (rosok) setiap
harinya. Ada lagi Karmani dari Desa Bringin Kecamatan Badas yang kesehariannya
memang menjadi kusir dokar sebagai angkutan belanjaan di pasar Badas. Kemudian,
Nugroho dari Desa Sidorejo Kecamatan Pare. “Kami menarik penumpang disini hanya
Sabtu sore, Minggu pagi dan sore serta hari libur lainnya”. Terang Parjan
Obet salah satu pengunjung dari Tinalan Kota Kediri
yang mengajak anak dan istrinya naik dokar mengatakan, “Ini sangat bagus,
kita seperti diajak mengenang kembali kemasa lalu”. Bagi anak saya ini
merupakan pengalaman yang sangat menarik dan menyenangkan, bahkan naik tiap
hari libur sering mengajak ke Simpang Lima Gumul hanya untuk naik dokar.” Pecinta
dokar tidak hanya dari Kediri saja, Bambang dari Nganjuk juga mengaku senang
mengajak keluarganya naik dokar.“ Ini adalah kegiatan yang sangat menarik dan
meyenangkan dihari libur.” Kata Bambang.
Selanjutnya Parjan berharap agar pemerintah mempertimbangkan
bahwa keberadaan PEDOK dikawasan Simpang Lima Gumul ini sangat penting sebagai
penunjang sarana wisata di Simpang Lima Gumul. Selain itu, dia juga berharap
Dinas Pariwisata memberikan tempat khusus seperti pangkalan agar tidak berebut
dengan lahan parkir lainnya jika disini ada acara. Karena di saat ada acara di
SLG, kami tidak bisa mangkal di SLG karena penuh dengan lahan parkir kendaraan
lainnya. Ungkap Parjan
Agar lebih menarik para pengunjung dan pengguna jasa dokar
maka setiap hari andong dan kuda harus selalu dijaga kesehatan dan
kebersihannya serta harus dihias semenarik mungkin. Untuk itu, kami
menginginkan juga agar dokar-dokar disini lebih diperhatikan dan diseragamkan
untuk warna hiasan dan diberikan seragam untuk para kusir. Sehingga dengan
demikian para pengunjung area wisata Monumen Simpang Lima Gumul lebih banyak
lagi. Tambah Parjan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar