Sabtu, 11 April 2015

SI CLURIT KALAHKAN BURUNG SEHARGA 100 JUTA di ARENA TERMINAL SLG

Rangkaian kegiatan Hari Jadi Kabupaten Kediri yang ke 1211 telah mendekati babak akhir. Kali ini giliran para pecinta burung mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kicauan burungnya dalam Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup 2015. Acara yang berlangsung pada hari Minggu (29/3) ini bertempat di terminal Simpang Lima Gumul.

Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup 2015 ini dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri H. Supoyo, SH, M.SI. mewakili Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno yang ditandai dengan memasangkan salah satu sangkar burung yang akan dilombakan. Dalam sambutannya H. Supoyo, SH, M.SI mengapresiasi komunitas burung yang ada. “Saya harap komunitas burung yang ada di Kabupaten Kediri semakin maju dan juga ikut menjaga dan melestarikan burung. Selain itu lomba burung berkicau ini menjadikan kawasan Simpang Lima Gumul sebagai salah satu ciri khas dan destinasi wisata.”

Ketua panitia Edi Yuwono menjelaskan, Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup 2015 ini dibagi menjadi 22 kelas. “Dari 22 kelas yang ditandingkan , jenis burung yang dilombakan ada 8 jenis. Yakni anis merah, cucak ijo, perci, kacer, love bird, cendet, kenari dan muraibatu. Serta ditambah satu kategori untuk burung campuran bebas.” Jelasnya.

Dari 8 jenis burung yang dilombakan, burung murai batu merupakan salah satu burung yang menarik perhatian. Selain karena kicauannya yang merdu dan bentuknya yang unik, murai batu juga terkenal karena harganya yang mahal. Bahkan salah satu peserta murai batu di lomba burung kali ini, berharga 100 juta rupiah.

Namun hal tersebut tak membuat Koying gentar. Pria asal Tulungagung ini mampu menyabet gelar juara 1 jenis murai batu kelas Bupati Cup. “Persaingannya sangat ketat, bahkan murai batu lawan ada yang sudah ditawar orang seharga 100 juta rupiah.” Ungkap Koying.

Koying mengaku, persiapan burung murai batu miliknya dalam menghadapi lomba kali ini cukup sederhana. “Persiapan yang saya lakukan sederhana saja, karena murai batu ini cukup diberi makan jangkrik. Tidak perlu kroto maupun ulat dongkong. Hanya saja sebelum diberikan kepada murai batu, jangkrik disepet dengan kuning telur dari telur ayam jawa dan madu satu tetes.”

Sebelum meraih Juara 1 dalam Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup di SLG ini, Koying juga menyabet Juara 1 di Waderan, Prigi Trenggalek (tiket 20 ribu) dan juga Juara 1 di Mbeji Batu (tiket 50 ribu). Koying memang tertarik pada murai batu sejak lama. “Saya suka murai batu karena burung ini adalah tipe fighter atau petarung. Burung Murai batu milik saya namanya CLURIT, karena ekornya panjang mirip pisau celurit.” Ungkap pria 32 tahun ini.

Perjuangan berat Koying dalam Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup di SLG 2015 ini Alhamdulillah tidak sia-sia. “Saya berangkat dengan sepeda motor, dan si Clurit saya bonceng dari Tulungagung. Karena cuaca yang sangat panas sebelum bertanding, Clurit saya kerubungi dengan handuk yang sudah saya basahi, begitu juga dengan kandangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar