Rangkaian kegiatan Hari Jadi
Kabupaten Kediri yang ke 1211 telah mendekati babak akhir. Kali ini giliran
para pecinta burung mendapatkan kesempatan untuk menampilkan kicauan burungnya
dalam Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup 2015. Acara yang berlangsung pada
hari Minggu (29/3) ini bertempat di terminal Simpang Lima Gumul.
Lomba Burung Berkicau Bupati
Kediri Cup 2015 ini dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten
Kediri H. Supoyo, SH, M.SI. mewakili Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno
yang ditandai dengan memasangkan salah satu sangkar burung yang akan
dilombakan. Dalam sambutannya H. Supoyo, SH, M.SI mengapresiasi komunitas
burung yang ada. “Saya harap komunitas burung yang ada di Kabupaten Kediri
semakin maju dan juga ikut menjaga dan melestarikan burung. Selain itu lomba
burung berkicau ini menjadikan kawasan Simpang Lima Gumul sebagai salah satu
ciri khas dan destinasi wisata.”
Ketua panitia Edi Yuwono
menjelaskan, Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup 2015 ini dibagi menjadi 22
kelas. “Dari 22 kelas yang ditandingkan , jenis burung yang dilombakan ada 8
jenis. Yakni anis merah, cucak ijo, perci, kacer, love bird, cendet, kenari dan
muraibatu. Serta ditambah satu kategori untuk burung campuran bebas.” Jelasnya.
Dari 8 jenis burung yang
dilombakan, burung murai batu merupakan salah satu burung yang menarik
perhatian. Selain karena kicauannya yang merdu dan bentuknya yang unik, murai
batu juga terkenal karena harganya yang mahal. Bahkan salah satu peserta murai
batu di lomba burung kali ini, berharga 100 juta rupiah.
Namun hal tersebut tak membuat
Koying gentar. Pria asal Tulungagung ini mampu menyabet gelar juara 1 jenis
murai batu kelas Bupati Cup. “Persaingannya sangat ketat, bahkan murai batu
lawan ada yang sudah ditawar orang seharga 100 juta rupiah.” Ungkap Koying.
Koying mengaku, persiapan burung
murai batu miliknya dalam menghadapi lomba kali ini cukup sederhana. “Persiapan
yang saya lakukan sederhana saja, karena murai batu ini cukup diberi makan
jangkrik. Tidak perlu kroto maupun ulat dongkong. Hanya saja sebelum diberikan
kepada murai batu, jangkrik disepet dengan kuning telur dari
telur ayam jawa dan madu satu tetes.”
Sebelum meraih Juara 1 dalam
Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup di SLG ini, Koying juga menyabet Juara
1 di Waderan, Prigi Trenggalek (tiket 20 ribu) dan juga Juara 1 di Mbeji Batu
(tiket 50 ribu). Koying memang tertarik pada murai batu sejak lama. “Saya suka
murai batu karena burung ini adalah tipe fighter atau
petarung. Burung Murai batu milik saya namanya CLURIT, karena ekornya panjang
mirip pisau celurit.” Ungkap pria 32 tahun ini.
Perjuangan berat Koying dalam
Lomba Burung Berkicau Bupati Kediri Cup di SLG 2015 ini Alhamdulillah tidak
sia-sia. “Saya berangkat dengan sepeda motor, dan si Clurit saya bonceng dari
Tulungagung. Karena cuaca yang sangat panas sebelum bertanding, Clurit saya
kerubungi dengan handuk yang sudah saya basahi, begitu juga dengan kandangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar