Kesuburan tanah tidak bisa dijaga selamanya. Bahkan daerah pertanian pun berpotensi menjadi tandus jika kesuburannya tidak dikembalikan. Itulah mengapa petani menggunakan pupuk, karena keberadaan air yang menggenangi lahannya terus menerus dapat melarutkan mineral tanah dan membawanya ke sepanjang perjalanan air tersebut.
Begitu juga denga hutan yang tandus, kesuburan tidak bisa dijaga selamanya. Ada beberapa hal yang menjadi faktor terjadinya degradasi lahan, dan hutan tandus memiliki banyak faktor yang mempercepat terjadinya degradasi lahan tersebut. Faktor pemercepat terjadinya degradasi lahan yang ada pada hutan tandus yaitu:
* Hilangnya penahan aliran air permukaan, yang dapat menyebabkan meningkatnya tingkat erosi tanah. Tanah yang tererosi akan tergerus bagian atasnya, yang merupakan lapisan yang paling subur dari tanah. Tanah yang kehilangan kesuburan juga menjadi kriteria tanah tandus.
* Hilangnya penahan abrasi. Pohon2 yang tinggi yang dimiliki oleh hutan berpotensi menahan gerakan angin sehingga mencegah tejradinya abrasi. Efek abrasi sama seperti erosi akibat air, dan biasanya semakin besar ketika kadar bahan organik tanah rendah karena keremahan, kelembaban, dan higroskopis tanah amat berkurang. Kalau erosi air, permeabilitas, porositas tanah, dan tingkat vegetasi yang berperan dalam menahan laju aliran air
* Hilangnya sumber bahan organik bagi tanah. Hutan memiliki banyak sumber bahan organik, yaitu daun2 dan ranting yang berguguran, juga satwa di dalamnya yang berpotensi meningkatkan kadar organik tanah melalui kotorannya. Bahan organik memiliki banyak peran bagi tanah, di antaranya mengendalikan pH tanah, kelembaban, keremahan, porositas, permeabilitas, tingkat higroskopis tanah, dsb. Tanah yang tandus memiliki kriteria tersebut dalam nilai yang cukup baik berkat kadar organik tanah yang cukup, kecuali pH. Tanah tandus umumnya memiliki pH yang tinggi karena tingginya kadar mineral alkali yang tidak terlarut.
Parlan salah satu warga Dusun Sumberbendo ini dengan penuh semangat menggemburkan lahan yang tandus untuk dijadikan lahan produktif, jarak dari rumah kurang lebih 3 km, naik turun bukit yang penuh dengan bebatuan, diatas teriknya sang surya, parlan terus saja mencangkul dan mencangkul, sambil sesekali tangannya mengelap keringat yang bercucuran, semua ini dia lakukan demi untuk menghidupi keluarganya, diperkirakan bulan Desember nanti musim hujan turun Parlan bisa menanami lahan tandus dan bisa membuatnya subur. semoga berhasil Parlan…!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar